New

Kamis, 29 November 2012

PERCOBAAN I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PEMBUATAN BIOETANOL DARI TAPE SINGKONG



PERCOBAAN I
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PEMBUATAN BIOETANOL DARI TAPE SINGKONG
Senin, 24 September 2012
      I.            Tujuan

Ø  Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan tape singkong
Ø  Untuk mengetahui kandungan alkohol yang terdapat pada singkong
Ø  Untuk mengetahui manfaat tape ketan putih sebagai bioethanol

   II.            Dasar Teori

Proses cara pembuatan tape singkong adalah merupakan suatu proses fermentasi tape singkong oleh jamur Saccharomyces Cerivisiae yang mengubah karbohidrat fruktosa dan glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida. Selain itu juga terdapat jamur mikroorganisme yang mengubah pati menjadi glukosa yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).. Manfaat tape singkong yaitu bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena mengandung bakteri asam laktat. Makanan tersebut bermanfaat untuk imunitas tubuh, menurunkan kolesterol dan menekan sel-sel kanker. Agar bakteri asam laktat tetap berada pada tape ketan maka harus disimpan dalam suhu yang dingin.

Dalam pembuatan tape singkong digunakan ragi tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah starter untuk membuat  tape singkong. Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang  dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana (glukosa) yang  selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Bberapa jenis mikroorganisme yang  terdapat dalam ragi adalah  Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor sp., Candida sp., Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii, dan lain-lain.  Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik dalam memperbanyak  mikroorganisme yangberperan dalam pembuatan tape. Perbanyakan ini dilakukan  dalam suatu medium tertentu dan setelah cukup banyak mikroba yang tumbuh, pertumbuhannya dihentikan serta dibuat dalam keadaan istirahat, baik dalam bentuk  sel maupun dalam bentuk sporanya. Penghentian pertumbuahn mikroba tersebut  dilakukan dengan cara mengeringkan medium tumbuhnya.

Etanol disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Sedangkan bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling dikenal masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor biologis untuk prosesnya.

 III.      Alat dan Bahan
a.   Peralatan :
1.  Pengukus nasi (langseng) 1 buah
2.  Panci atau baskom 1 buah
3.  Tampah 1 buah
4.  Kipas 1 buah
5.  Pengaduk
6.  Saringan
7.  Lapisan penutup : Daun pisang, Piring, Plastik, Kain
8.  Kompor
9.  Penumbuk

b.   Bahan :
1. Singkong 1 Kg
2. Ragi tape 1 bulatan
3. Air

IV.      Cara Kerja

1. Singkng disiapkan,  dikupas kulitnya dan dicuci bersih


2. Dipotong kecil kecil dan Direndam singkong selama 1- 2 hari


3. Dibilas lagi singkong dengan air beberapa kali hingga bersih
4. Kemudian dikukus singkong sampai matang  ( jangan sampai merekah )

5. Setelah matang diletakkan di atas tampah kemudian didinginkan menggunakan kipas angin
6. Ragi ditumbuk hingga halus
7. Setelah tape dingin kemudian dicampur ragi yang telah halus ( dengan saringan ) lalu  diaduk sampai merata.
8. Ketan yang telah ditaburi ragi, permukaan atasnya ditutup sampai rapat dengan beberapa lapisan agar tidak terkontaminasi dengan udara.
a.  Lapisan pertama ditutup dengan menggunakan daun pisang.
b.  Lapisan ke-dua ditutup dengan menggunakan piring.
c.  Lapisan ke-tiga ditutup dengan menggunakan plastik.
d. Lapisan ke-empat dan ke-lima ditutup dengan menggunakan kain.
9. Kemudian tape  didiamkan selama 1 minggu pada suhu ruangan untuk proses fermentasi.
10.      Setelah 1 minggu, tape ketan dan airnya dipisahkan dengan cara disaring ataupun diperas.
11.      Kemudian air ketan yang diperoleh didestilasi hingga menghasilkan uap untuk menjadi alkohol.
12.      Untuk mengetahui adanya kandungan alkohol, dilakukan analisis kuantitatif dengan cara membakar alkohol yang diperoleh hingga terlihat adanya api.

v  Yang harus diperhatikan dalam Cara Membuat Tape Ketan
·      Untuk takaran ragi harus tepat
·      Apabila kebanyakan ragi akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan tape terasa pengar
·      Apabila terlalu sedikit menyebabkan tape tidak manis dan terasa keras
·      Jenis ragi yang digunakan dapat menentukan juga kualitas tape ketan yang dihasilkan

  V.      Hasil Pengamatan

Tape
Sebelum di fermentasi
Sesudah di fermentasi
Volume (ml)
Aroma
Rasa
Tekstur
Aroma
Rasa
Tekstur
Air ketan
Alkohol
singkong
-
-
Keras
Alkohol
Manis asam, bercita rasa alkohol
Lembek
350
13









VI.      Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan tape singkong dengan cara fermentasi diperoleh air tape sebanyak 350 ml. Hal ini dikarenakan hasil fermentasi yang dilakukan dalam waktu 7 hari akan menghasilkan air tape yang cukup banyak sedangkan alkoholnya sedikit karena dalam waktu 7 hari tersebut tape ketan yang dibuat sudah terlalu matang.

Proses yang dilakukan memiliki tujuan tersendiiri yaitu pada proses pemotongan singkong sebaiknya dipotong sangat  kecil,hal ini dapat membantu proses penghasilan air tape yg lebih banyak karena semakin kecil potongan singkong maka akan semakin sedikit pula ikatan pati yang ada dalam singkong dan singkong pun akan lebih mudah diserang oleh bakteri tanpa perlu bakteri menyerang pati yang dikandung singkong. Ragi akan mengubah glukosa dalam singkong menjadi ethanol dan bukan mengubah patinya. Untuk proses perendaman dimaksutkan untuk terjadinya proses hidrolisis sehingga bakteri akan lebih mudah mengubahnya ke bentuk ethanol karena telh terjadinya reaksi penguraian.

Dari hasil percobaan terjadi perubahan rasa, bau, dan tekstur. Yaitu terasa manis asam dan memiliki cita rasa akohol, aroma alkohol tercium kuat, tekstur berair, Karena dalam proses permentasi terjadi perubahan hidrolis pati menjadi glukosa dan maltose yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan  asam organik yang disebabkan oleh adanya jamur Saccharomyces Cerivisiae.

Pada proses destilasi air tape singkong yang digunakan dari 350 ml menghasilkan destilat sebanyak 13 ml.
.
VII.      Kesimpulan
ü  Pembuatan alkohol atau etanol dapat dihasilkan dari singkong
ü  Alkohol yang dihasilkan oleh tape singkong dalah 13 ml.
ü  Dari hasil percobaan terjadi perubahan rasa, bau, dan tekstur setelah difermentasi.

VIII.      Daftar Pustaka

http://abynoel.wordpress.com/2008/08/15/bioteknologi/ (Diunduh pada tanggal 19 Septemeber 2012 pukul 20:00 wib)
http://blog.mooiewinkel.com/cara-membuat-tape-singkong/ (Diunduh pada tanggal 19 September 2012 pukul 20.05 wib)
http://gradienfmipaunib.files.wordpress.com/2008/07/teja.pdf (diunduh pada tanggal 19 September 2012 pukul 19:56 wib